Minggu, 06 Juli 2014

makalah plasmodium



MAKALAH
PLASMODIUM
 









                                                       OLEH:
                                         NAMA : NOBER TANDIPAYUK
                                         NIM     : AKS.2.12.064
                                         KELAS  : B-12




ANALIS KESEHATAN SANDI KARSAMAKASSAR TAHUN 2012


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas [limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang  MAKALAH PLASMODIUM yang selesai pada waktunya.
Selesainya makalah kami tidak terlepas dari bantuan, dorongan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini secara khusus disertai ketulusan, kami mengucapkan rasa terima kasih atas perhatian dan bimbingannya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan sehingga terselesainya penyusun dalam membuat makalah ini dapat imbalan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat baisebagainformasi maupun sebagai ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.


                                                        






                                                                                Makassar, 06 Desember 2013

                                                           




BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
Tingginya kasus penyakit malaria di kalangan masyarakat membuat  Malaria sangat dikenal oleh sebagian orang. Hal ini dikarenakan penyakit malaria merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Dan salah satu pandemi yang pernah dialami negara-negara di dunia, khususnya banyak terjadi dinegara tropis. Indonesia sebagai salah satu negara tropis yang rentan dengan pandemi malaria tersebut. Indonesia pernah tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus kematian tinggi akibat kasus malaria.
Penyakit malaria di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi, terutama di daerah Indonesia bagian timur. Di daerah trasmigrasi dimana terdapat campuran penduduk yang berasal dari daerah yang endemis dan tidak endemis malaria, di daerah endemis malaria masih sering terjadi letusan kejadian luar biasa (KLB) malaria Oleh karena kejadian luar biasa ini menyebabkan insiden rate penyakit malaria masih tinggi di daerah tersebut. Malaria merupakan penyakit global yang paling sering terjadi di daerah tropis, tetapi penularannya juga dapat terjadi didaerah beriklim sedang. Pada abad ke-19 dan ke-20 awal, spesies Plasmodium secara luas terdistribusi di Amerika. Distribusi ini termasuk Amerika Serikat Selatan, Mississippi River Valley, dan Minnesota dan Michigan. Sekarang, parasit Plasmodium menyebabkan lebih dari 100 juta kasus malaria per tahun terutama didaerah tropis. Hasil yang diperkirakan dari 1-2.000.000 kematian per tahun, banyak dari mereka adalah anak-anak. Bahkan, lebih besar dari 90% kejadian malaria mengancam jiwa anak-anak. Distribusi dari vektor nyamuk dan prevalensi penyakit dalam suatu populasi merupakan factor utama yang menentukan distribusi parasit Plasmodium. Daerah yang penuh dengan nyamuk, seperti rawa-rawa, telah lama memiliki hubungan dengan tingginya angka serangan malaria. Lingkungan yang mendukung seperti genangan air menyebabkan munculnya sarang nyamuk. Saat ini, yang merupakan daerah endemik antara lain Karibia, Amerika Selatan bagian utara, Amerika Tengah, Afrika, India, Australia, Asia Tenggara, dan Asia kepulauan Pasifik. Malaria juga terjadi secara sporadik di daerah non endemik, dalam banyak kasus berupa penyakit laten. Penyakit malaria yang kambuh disebabkan oleh reaktivasi fase laten hipnozoit P vivax dan P ovale (Wilson, 2001).
Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui, pemberantasan vektor penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan dengan  melakukan pengobatan kepada mereka yang diduga menderita malaria atau pengobatan juga sangat perlu diberikan pada penderita malaria yang terbukti positif secara laboratorium. Dalam hal pemberantasan malaria selain dengan pengobatan langsung juga sering dilakukan dengan jalan penyemprotan rumah dan lingkungan sekeliling rumah dengan racun serangga, untuk membunuh nyamuk dewasa upaya lain juga dilakukan untuk memberantas larva nyamuk.






I.2    RUMUSAN MASALAH
1.         Apa definisi  plasmodium
2.         Macam-macam plasmodium
3.         Bentuk-bentuk plasmodium
4.     Morfologi paslmodium
  5.   Bagaimana siklus hidup plasmodium
1.3   TUJUAN
1.      Untuk mengetahui definisi plasmodium
2.      Untuk mengetahui macam-macam plasmodium
3    .  Untuk mengetahui bentuk-bentuk plasmodium
4.      Untuk mengetahui morfologi plasmodium
5.      Untuk mengetahui bagaimana siklus hidup dari plasmodium








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia, dan splenomegali. Dapat berlangsung akut ataupun kronik. Infeksi malaria dapat berlangsung tanpa komlikasi ataupun mengalami komlikasi sistemik yang dikenal sebagai malaria berat. Sejenis infeksi parasit yang menyerupai malaria ialah infeksi babesiosa yang menyebabkan babesiosis.
Plasmodium yang sering dijumpai adalah Plasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertiana (Benign Malaria) dan Plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika (Malignan Malaria). Plasmodium malariae pernah juga dijuumpai pada suatu kasus, tetapi sangat jarang. Plasmodium ovale pernah dilaporkan dijumpai di Irian Jaya, pulau Timor, pulau Owi (utara Irian Jaya). Manifestasi Klinik Malaria Non Falciparum
Manifestasi Klinis Malaria Tertiana/M. Vivax atau M. Benigna
Inkubasi 12-17 hari, kadang-kadang lebih panjang 12-20 hari. Pada hari-hari pertama panas irregular, kadang-kadang remiten atau intermiten, pada saat tersebut perasaan dingin atau menggigil jarang terjadi. pada akhir minggu tipe panas menjadi intermiten dan periodic setiap 48 jam dengan gejala klasik Trias Malaria. Serangan paroksismal biasanya terjadi pada waktu sore hari. Kepadatan parasit mencapai maksimal dalam waktu 7-14 hari. Pada minggu kedua limpa mulai teraba. Parasitemia mulai menurun setelah 14 hari, limpa masih mebesar dan panas masih berlangsung, pada akhir minggu ke-5 panas mulai turun secara krisis. Pada malaria vivax manifestasi klinik dapat berlangsung secara berat tetapi kurang membahayakan. Limpa dapat membesar sampai derajat 4 atau 5 (ukuran Hackett). Malaria serebral jarang terjadi. Edema tungkai disebabkan karena hipoalbuminemia. Mortalitas malaria vivax rendah tetapi morbiditas tinggi karena seringnya terjadi relapse. Pada penderita yang seimune perlangsungan malaria vivax tidak spessifik dan ringan saja; parasitemia hanya rendah; serangan demam hanya pendek dan penyembuhan lebih cepat. Reistensi terhadap kloroquin pada malaria vivax juga dilaporkan di Irian Jaya dan didaerah lainnya. Relapse sering terjadi karena keluarnya bentuk hipnozoit yang tertinggal di hati pada saat stastus imun tubuh menurun.

BAB III
PEMBAHASAN
A.      Definisi
Plasmodium vivax adalah protozoa parasit dan patogen manusia. P. vivax adalah salah satu dari empat spesies parasit malaria yang umumnya menyerang manusia. P. vivax dibawah oleh nyamuk Anopheles betina. Yang mana spesies plasmodium ini menyebabkan penyakit malaria tertiana benigna atau disebut malaria tertina. Nama tertina adalah  berdasarkan fakta bahwa timbulnya  gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma yaitu hari kejadian pada hari pertamaPlasmodium vivax dapat mereproduksi baik secara aseksual dan seksual ,tergantung pada tahap siklus hidupnya.
Secara Aseksual :
1.    Tanaman belum trofozoit (Ring atau cincin meterai-berbentuk), sekitar 1 / 3 dari   diameter dari sel darah merah
2.    trofozoit dewasa: Sangat tidak teratur dan halus (digambarkan sebagai amoeboid); pseudopodial banyak proses terlihat. Kehadiran butiran halus pigmen coklat (pigmen malaria) atau hematin mungkin berasal dari hemoglobin dari sel darah merah yang terinfeksi.
3.    Schizonts (juga disebut meronts): Sebagai besar sebagai sel darah merah yang normal, sehingga sel terparasit menjadi buncit dan lebih besar dari biasanya. Ada merozoit sekitar enam belas.

B. Macam-macam plasmodium

① PLASMODIUM FALCIFARUM
pic tropozoit P.falcifarum

Tropozoit falcifarum

Tropozoit+gametosit

Tropozoit

Tr + gamet
Scientific classification Kingdom: Protista Phylum: Apicomplexa Class: Aconoidasida Order: Haemosporida Family: Plasmodiidae Genus: Plasmodium Species: P. falciparum
Stadium tropozoit muda,matang dan schizont
Ciri2 sama dgn pd sedian darah tebal.
Stadium gametosit: - Pd gametosit muda bentuknya lonjong sehingga memanjangkan dinding sel. Sedangkan pd gametosit matang bentuk spt buah pisang. - Gametosit jantan dgn inti yg melebar dan menipis. - Gametosit betina dgn inti yg kompak.
SEL darah merah: -Terlihat pd sedian darah tipis. - Yg terinfeksi tdk membesar - sel darah merah yg terinfeksi terdapat bintik maurer. - sel darah merah dpt dimasuki lbh dari 1 parasit( infeksi ganda )




Pic.gametosit pf



② PLASMODIUM VIVAX

Pic.Plasmodium Vivax
Scientific classification Kingdom: Protista Phylum: Apicomplexa Class: Aconoidasida Order: Haemosporida Family: Plasmodiidae Genus: Plasmodium Species: P. vivax

≈ Stadium Tropozoit muda
- Tampak sbg cakram dgn inti pd salah satu sisi. - Pada tropozoit yg tumbuh terlihat gerakan amuboid dr sitoplasma,bentuknya tdk teratur,berpigmen halus. - ciri lain sama dgn pd sedian darah tebal

≈ Stadium Tropozoid matang,Schizont,Gametosit
ciri2 nya sama dgn pada sedian darah tebal.
Sel darah merah: - Yang terinfeksi berwarna pucat dan membesar. - Yang terinfeksi terdapat titik Schuffner.


③ PLASMODIUM MALARIAE

Pic: mature Plasmodium malariae
Scientific classification - Kingdom: Protista - Phylum: Apicomplexa - Class: Aconoidasida - Order: Haemosporida - Family: Plasmodiidae - Genus: Plasmodium - Spesies: p.malariae

≈Stadium Tropozoit muda
- jarang dijumpai krn fase stadium ini sangat singkat. - chromatin intinya besar dan berwarna merah. - tanpa vacuola - ciri lain sama dgn pd sediaan darah tebal.

≈ Stadium Tropozoit matang
- Kompak,warna lebih tua dan ukuran lebih besar dr tropozoit muda. - Pigmen kasar berkumpul di pinggir sel berwarna coklat dan sering menutupi inti. - Sitoplasma berbentuk pita dgn pigmen hijau tengguli yg padat,yg dikelilingi oleh 8-10 merezoit lonjong. - chromatin berwarna biru.

≈ Stadium Schizont
Ciri-cirinya sama dgn pd sediaan darah tebal.

≈ Stadium Gametosit
- Gametosit jantan dgn inti yg melebar dan menipis. - Gametosit betina dgn inti kompak,sitoplasma berwarna biru. - Ciri lainnya sama dgn Pd sediaan darah tebal.

≈ Sel Darah merah
- Terlihat pd sediaan darah tipis. - Yang terinfeksi terdapat bintik merah( Ziemann ). - Yang terinfeksi tdk membesar.


④ PLASMODIUM OVALE



≈ Stadium Tropozoit muda
- Berbentuk cincin dgn sitoplasma yg berwarna biru padat. - Chromatin satu,berukuran sdg berbentuk granula merah.
≈Stadium Tropozoit matang
- Sitoplasma berbentuk bulat berwarna biru didlm nya dijumpai partikel2 pigmen warna coklat. - Chromatin satu besar berwarna merah.
≈ Stadium Schizont

- Terdiri dari merozoites sebanyaknya 8-14,besar berupa granula2 merah membentuk ' Rossette 'mengelilingi suatu partikel2 pigmen coklat.

≈ Stadium Gametosit
- Bentuk besar,bulat/oval,berwarna biru padat. - Inti berbentuk bulat,satu,berwarna merah. - Pigmen berwarna coklat sdkt tersebar di dlm sitoplasma.
Perbedaan dgn: -P.vivax : pigmen berwarna coklat. - P.malariae: ditemui adanya titik ' Schuffner '
-Sel darah merah: Tidak terlihat - Kepadatan parasit: Sedang


C.morfologi plasmodium

Plasmodium vivax
Adapun gambar Plasmodium vivax dapat dilihat pada lampiran Gambar B.1. Berikut bentuk – bentuk Plasmodium vivax dan ciri-cirinya.

a. Bentuk cincin : 1. Ukuran 1/3 eritrosit, 2. Bentuk cincin tebal, 3. Kromatin masa padat berbatas jelas, 4. Bentuk accole kadang – kadang, 5. Pigmen tidak ada.

b. Bentuk Tropozoit : 1. Ukuran besar, 2. Bentuk sangat irregular, vakuola nyata, 3. Kromatin titik – titik atau benang – benang, 4. Pigmen halus, warna kuning coklat, 5. Penyebaran partikel halus, 6. Penyebaran tersebar.

c. Bentuk Skizon Imature : 1. Bentuk hampir mengisi seluruh eritrosit, 2. Bentuk sedikit amoeboid, 3. Kromatin banyak berupa masa ireguler, 4. Pigmen tersebar

d. Bentuk Skizon Mature : 1. Mengisi Eritrosit, 2. Bentuk bersegmen, 3. Merozoit 14 – 16, rata – rata 16, 4. Ukuran sedang, 5. Pigmen berkumpul ditengah ( kuning coklat )

e. Bentuk Mikrogametosit : 1. Waktu timbul 3 – 5 hari, 2. Jumlah dalam darah banyak, ukuran mengisi eritrosit yang membesar 3. Bentuk bulat/ ovale dan padat, 4. Sitoplasma biru pucat, 5. Kromatin fibril dengan delondong, daerah sekitar yang tidak berwarna, 6. Pigmen tersebar.

f. Bentuk Makrogametosit : 1. Waktu timbul 3 – 5 hari, 2. Jumlah dalam darah banyak, ukuran mengisi eritrosit yang membesar, 3. Bentuk bulat/ovale dan padat, 4. Sitoplasma biru tua, 5. Kromatin merupakan massa padat di perifer, 6. Pigmen small round perifer.


Plasmodium ovale
Adapun gambar Plasmodium ovale dapat dilihat pada lampiran Gambar B.2. Berikut bentuk – bentuk Plasmodium ovale dan ciri-cirinya.

a. Bentuk Cincin : 1. Ukuran 1/3 eritrosit, 2. Bentuk cincin padat, 3. Kromatin massa padat berbatas tegas, 4. Bentuk accole tidak ada, 5. Pigmen pada stadium ini tidak ada.

b. Bentuk Tropozoit sedang berkembang : 1. Ukuran kecil, 2. Bentuk padat, vakuola tidak dikenal, 3. Kromatin mempunyai kelompok besar irregular, 4. Pigmen bentuk kasar, warna kuning coklat dan jumlahnya sedang, 5. Penyebaran parikel kasar tersebar.

c. Bentuk Skizon Imature : 1. Ukuran hampir mengisi eritrosit, 2. Bentuk berpigmen, 3. Merozoit 6-12, dan rata-rata 8, ukuran besar, 4. Pigmen terkumpul ditengah ( kuning coklat ).

d. Bentuk Mikrogametosit : 1. Waktu timbul 12 – 14 hari, 2. Jumlah dalam darah sedikit, 3. Ukuran besar eritrosit, berbentuk bulat padat, 4. Sitoplasma biru pucat, 5. Kromatin dan pigmen seperti P. vivax

e. Bentuk Makrogametosit : 1. Waktu timbul 12 – 14 hari, 2. Jumlah dalam darah sedikit, 3. Ukuran sebesar eritrosit berbentuk bulat padat, 4. Sitoplasma biru tua, 5. Kromatin dan pigmen seperti P. vivax

Plasmodium falciparum
Adapun gambar Plasmodium falciparum dapat dilihat pada lampiran Gambar B.3. Berikut bentuk – bentuk Plasmodium falciparum dan ciri-cirinya.
a. Tropozoit muda : 1. Bentuk cincin dengan inti yang kecil dan sitoplasma yang halus, 2. Seringkala cincin mempunyai 2 inti, 3. Banyak sekali cincin disertai tingkat parasit yang lebih tua

b. Tropozoit Dewasa : 1. Vakuole cincin sering tidak ada atau hampir tidak ada, 2. Parasit sangat kecil dan kompak, 3. Sitoplasma biasanya pucat, oval, atau bulat tidak teratur. 4. Sebuah inti yang besar kumpulan pigmen yang berkabut atau kelompok yang sangat gelap kira – kira sebesar inti. 5. Biasanya hanya dijumpai pada infeksi berat saja, dimana terlihat bentuk yang banyak jumlahnya.

c. Skizon muda : 1. Tingkat ini jarang terlihat dan biasanya bersama – sama dengan sejumlah besar tropozoit sedang berkembang. 2. Parasit sangat kecil dengan 2 inti atau lebih dan sedikit sekali sitoplasmanya sering berwarna pucat. 3. Pigmen terdiri dari satu kelompok kecil atau lebih, padat dan berwarna gelap sekali.

d. Skizon dewasa : 1. Selalu bersamaan dengan banyak bentuk cincin 7 kali, 2. Biasanya mempunyai kira – kira 20 atau lebih merozoit kecil yang berkumpul disekitar satu kelompok kecil, pigmen yang berwarna gelap sekali.

e. Gametosit dewasa : 1. Bentuk pisang atau biji kacang kedele, 2. Pada bagian yang tebal dari sediaan, dapat berbentuk bulat, bujur telur atau kelihatan agak rusak, 3. Dapat bersama – sama bentuk cincin atau tanpa cincin.

Bentuk Stadium P. falciparum dalam sediaan darah tipis
a. Tropozoit awal : 1. Ukuran 1/5 dari eritrosit, 2. Bentuk cincin sangat halus, 3. Kromatin titik halus sering kali dua, 4. Bentuk acole stadium ini tidak ada, 5. Pigmen pada stadium ini tidak ada.

b. Tropozoit sedang berkembang : 1. Jarang terlihat dalam darah perifer, 2. Mempunyai ukuran kecil, 3. Berbentuk padat, 4. Vakuole tidak dikenal, 5. Kromatin titik atau batang – batang, 6. Berpigmen bentuk kasar.
c. Skizon Imature ( muda ) : 1. Jarang terlihat dalam darah perifer, 2. Ukuran hampir mengisi eritrosit, 3. Pigmen berkumpul ditengah, 4. Kromatin ini banyak berupa massa ireguler.

d. Skizon matur ( tua ) : 1. Jarang terlihat dalam darah perifier, 2. Ukuran hampir mengisi eritrosit, 3. Bentuk berpigmen, 4. Pigmen berkumpul ditengah.

e. Makrogametosit : 1. Jumlah dalam darah banyak, 2. Ukuran lebih besar daripada eritrosit, 3. Bentuk bulan sabit ujung runang/ bulat, 4. Sitoplasma biru tua, 5. Kromatin granula padat dekat pusat, 6. Pigmen granula hitam dan inti padat/bulat.

f. Mikrogametosit : 1. Waktu timbul 7 – 12 hari, 2. Jumlah dalam darah banyak, 3. Ukuran lebih besar daripada eritrosit, 4. Bentuk seperti pisang, 5. Sitoplasma biru kemerahan, 6. Kromatin granula halus tersebar, 7. Pigmen granula gelap tersebar.

Plasmodium malariae
Adapun gambar Plasmodium malariae dapat dilihat pada lampiran Gambar B.4. Berikut bentuk – bentuk Plasmodium malariae dan ciri-cirinya.
Bentuk stadium Plasmodium pada sediaan darah tebal

a. Tropozoit muda : 1. Cincin lebih tebal dengan inti yang kasar dan sedikit sitoplasma yang biasanya tertutup tanpa vakuola, 2. Pigmen berbentuk lebih awal, 3. Praktis tingkat yang lebih tua selalu ada bersama cincin ini.

b. Tropozoit sedang berkembang : 1. Kecil, kompak, biasanya bulat, pigmen menjadi padat gelap dengan butir – butir agak kasar, sehingga kelihatan terbenam dalam pigmen, 2. Fase tropozoit ini langsung lama, jadi tingkat ini adalah yang paling lazim dan paling sering dijumpai.

c. Tropozoit dewasa : 1. Kompak, warna lebih tua dan ukuran lebih besar dari tingkat sebelumnya. 2. Pigmen yang kasar, coklat tua dan berlimpah, sering menutupi inti, 3. Sukar membedakannya dengan gametosit P. falciparum yang membulat atau dengan gametosit P.malariae.

d. Skizon muda :1. Sangat mirip P. vivax kecuali parasitnya yang lebih kecil, 2. Sering sangat kompak sehingga sulit mengenal susunan dalam dari parasit, 3. Biasanya bersama-sama dengan parasit tingkat lainnya, 4. Sukar dibedakan dengan skizon muda P.vivax.

e. Skizon tua : 1. Stadium yang kadang menjadi dalam sediaan darah tebal, 2. Dapat dijumpai dalam jumlah yang banyak dan biasanya bersama tropozoit atau skizon muda atau kedua-duanya.

f. Gametosit muda : 1. Pigmen padat dan gelap, lebih sering mengumpul kadang – kadang memancar, 2. Sama dengan P. vivax kecuali tidak begitu sering dijumpai, 3. Menyerupai tropozoit yang sehingga sulit untuk dibedakan.

g. Gametosit tua : 1. Biasanya jumlah sedikit dan agak kecil dari P. vivax, 2. Pigmen lebih kasar dan lebih gelap dan dapat menyerupai gametosit P. falciparum yang membulat.

Bentuk stadium Plasmodium malariae dalam sediaan darah tipis

a. Tropozoit awal : 1. Ukuran 1/3 dari eritrosit, 2. Berbentuk cincin padat, 3. Kromatin sering ditemukan suatu massa dalam cincin, 4. Bentuk acole tidak ada.

b. Tropozoit sedang berkembang : 1. Ukuran kecil, bentuk padat, 2. sering berbentuk barang, 3. vacuole tidak dikenal, 4. kromatin titik atau benang, 5. Pigmen bentuk kasar, berwarna coklat tua dan jumlahnya banyak, 6. Penyebaran gumpalan atau batang yang tersebar.

c. Skizon immature ( muda ) : 1. Ukuran hampir mengisi, 2. Bentuk padat, 3. Kromatin sedikit berupa massa ireguler, 4. Pigmen tersebar

d. Skizon matur ( tua ) : 1. Ukuran hampir mengisi eritrosit, 2. Bentuk berpigmen, 3. Merozoit 6 – 12 dan rata – rata 8, 4. Ukuran besar, 5. Pigmen berkumpul ditengah
e. Mikrogametosit : 1. Waktu timbul 7 – 14 hari, 2. Ukuran dalam darah sedikit, 3. Ukuran lebih kecil daripada eritrosit, 4. Bentuk bulat padat, 5. Sitoplasma biru pucat, 6. Kromatin seperti P. vivax

f. Makrogametosit : 1. Waktu timbul 7 – 14 hari, 2. Jumlah dalam darah sedikit, 3. Ukuran lebih kecil daripada eritrosit, 4. Bentuk bulat padat, 5. Sitoplasma biru tua, 6. Kromatin seperti P. vivax, 7. Pigmen seperti P. vivax ( Srisasi Gandahusada, 2006 ).






























D. Siklus hidup Plasmodiun Vivax

              Siklus hidup Plasmodium dapat berlangsung pada dua keadaan, yaitu siklus hidup aseksual ( skizogoni ) yang terjadi di dalam sel darah merah vertebrata dan siklus hidup seksual ( sporogoni yang berlangsung di dalam tubuh invertebrate ). Hasil siklus aseksual adalah merozoit, sedangkan hasil siklus hidup sporogoni adalah sporozoit . Proses pembentukan gametosit yang disebut gametogoni dimulai di dalam sel darah merah vertebrata dan berakhir di dalam tubuh nyamuk dengan terbentuknya bentuk yang infektif untuk vertebrata, yaitu bentuk sporozoit.
Pada penularan penyakit malaria nyamuk anopheles merupakan vector penular, baik malaria pada manusia maupun malaria pada kera. Sedangkan yang menjadi vector penular pada unggas adalah nyamuk sub family Culicinae misalnya nyamuk genus Culex.
Spesies parasit malaria yang dapat menginfeksi manusia adalah sebagai berikut :

a. Plasmodium vivax, dapat menyebabkan malaria tertian benigna, disebut juga malaria vivax atau ‘ tertian ague “, ini memiliki kecenderungan menginfeksi sel darah merah yang muda ( retikulosit ). Serangan demam yang berulang setiap 48 jam.

b. Plasmodium ovale, dapat menyebabkan malaria tertian benigna atau lebih cepat disebut malaria ovale. Predileksinya terhadap sel-sel darah merah mirip dengan vivax yang menginfeksi sel darah merah muda ( Harijanto, P. N, 2009 ).

c. Pasmodium falciparum, dapat menyebabkan penyakit tertian maligna ( malaria tropica ), infeksi oleh spesies ini menyebabkan parasitemia yang meningkat jauh lebih cepat dibandingkan spesies lain dan merozoitnya menginfesi sel darah merah dari segala umur ( baik muda maupun tua ).

d. Plasmodium malariae, dapat menyebabkan malaria kuartana, serangan panas berulang setiap 72 jam, dan menginfeksi sel-sel darah yang tua P. malaria merupakan satu-satunya spesies parasit malaria manusia yang ditemukan juga menginfeksi simpanse dan beberapa binatang lainnya ( Kus Irianto, 2009 ).



1. Nyamuk Anop betina menggigit, menghisap darah manusia kemudianmengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit

2.   Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.

3.  Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak\

4.  Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.

5.   Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak

6.   Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam usus nyamuk. Di dalam usus nyamuk makrogametosit danmikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia ataug ametogenesis. Fertilisasi terjadi di dalam usus sehingga terbentuklah zigot (ookinet)

7.     Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk (ookist

8.   Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit.

9.     Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah

10.      Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.


BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Plasmodium vivax adalah protozoa parasit dan patogen manusia. P. vivax adalah salah satu dari empat spesies parasit malaria yang umumnya menyerang manusia. P. vivax dibawah oleh nyamuk Anopheles betina. Yang mana spesies plasmodium ini menyebabkan penyakit malaria tertiana benigna atau disebut malaria tertina. Nama tertina adalah  berdasarkan fakta bahwa timbulnya  gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma yaitu hari kejadian pada hari pertama















DAFTAR PUSTAKA
http://emaliasriwahyuni.blogspot.com/2012/08/makalah-plasmodium.html/ Diakses tanggal 11 Desember 2013
http://starying14.blogspot.com/2012/09/makalah-plasmodium.html/ Diakses tanggal 11 Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar